Oposisi Biner

Oposisi biner dalam diskursus ada atau sengaja dibuat untuk menguatkan posisi si penutur ketika ia ingin menghancurkan subjek lawannya. Misal: Kalau kamu nggak dukung Real Madrid, otomatis kamu dukung Barca. Padahal ya bisa aja dukung Atletico Madrid atau Real Betis. Tapi ya nggak peduli, pokoknya liga Spanyol cuma Real sama Barca aja isinya, Real is the best, Barca is the worst. Dengan begitu, nggak perlu khawatir dengan kekuatan lain seperti Valencia, Atletico Madrid, atau Athletic Bilbao misalnya.
Ketika dunia hitam-putih, si pembuat oposisi biner ini akan mendapatkan nilai +2 ketika ia berhasil mengubah pemikiran lawannya. Mengapa ? Begini. Jika dunia tidak hitam-putih saja, ada warna lainnya, ketika si a memilih hitam dan si b memilih putih.
a: pilih hitam aja sih
b: nggak ah gw putih dari dulu juga
a: si putih ini jelek, gampang rusak
b: hmm, iya yah dipikir-pikir, gw pilih ijo aja deh. Gw tetep nggak bisa terima si hitam
a: eh jangan, si ijo juga jelek tau
b: yaudah deh si kuning
a: nggak, si hitam aja, lebih kuat dia
b: hmm, biru aja deh, Persib
dst.
hasil voting:
hitam: 1
putih: 0
ijo: 0
kuning: 0
biru: 1
Tapi kalau cuma ada hitam-putih ?
a: pilih hitam aja shi
b: nggak ah, gw putih dari dulu juga
a: si putih ini jelek, gampang rusak
a: hmm, iya ya, oke deh
hasil voting:
hitam: 2
putih: 0
Bisa dilihat, di percakapan pertama, hitam hanya berhasil mengurangi pilihan terhadap si putih tanpa menambah nilai untuk si hitam, dalam hal ini, hitam cuma dapat 0 dan putih kehilangan 1. Nilainya untuk hitam ? bisa 0, bisa 1, bisa -1. Tergantung niatnya. Tapi kalau dalam percakapan kedua ? Putih kehilangan satu dan hitam bertambah 1. 2 poin. Enak ? Enak dong.
Beginilah cara oposisi biner bekerja dalam sebuah diskursus. Kenapa saya menulis ini ? Karena saya merasa sekarang ada sebuah oposisi biner yang sedang dibangun yang pada akhirnya akan menimbulkan diskursus yang menyeramkan. Be smart. Be yourself.